Ciri Ciri Pantat Pria Yang Ideal
Ciri Ciri Pantat Pria yang Ideal
Dalam hal busana, pria jauh lebih beruntung daripada perempuan. Tidak dibanjiri oleh berbagai pilihan model, siluet, warna belum lagi tren yang seolah memaksa untuk menjadi konsumtif; pria akan dimaafkan jika bergaya klasik dan tidak berubah banyak tanpa kena cap membosankan. Kalau saja saya jadi seorang pria, kemungkinan besar saya berinvestasi kepada beberapa kemeja kualitas baik berwarna hitam, putih dan abu-abu, kemudian suit berwarna yang sama dan beberapa celana berpotongan klasik dan pas. Intinya hanya itu, tentu bisa ditambah dengan beberapa pakaian yang khas tempat atau acara, seperti pakaian hangat atau justru pakaian untuk libur ke pantai. Tetapi dengan palet warna yang kurang lebih sama, ditambah sesekali aksen warna cerah seperti biru, semua pakaian saya akan bisa dipadupadankan.
Berbeda dengan pakaian perempuan yang nyaris setiap musim berubah siluetnya (misalnya beberapa tahun yang lalu sempat muncul tren bodycon dress yang ketat melekat seperti kulit kedua, tetapi lalu seperti sekarang yang longgar dan bertumpuk juga banyak terlihat), hampir satu dekade ke belakang nyaris tak ada perubahan berarti dalam prinsip berpakaian pria. Semua “peraturan” bisa ditarik ke belakang sampai ke berpuluh tahun yang lalu. Tentu semakin masa kini, semakin banyak terlihat jas yang sangat pas ke badan sehingga seolah sang pemakai sulit menarik napas panjang. Tetapi bahkan yang seperti itu ada pedoman, seperti, ketika dikancingkan sebaiknya tak ada kerutan atau tarikan di jas. Kemudian belahan belakang jas tidak boleh menganga. Jika Anda mengangkat tangan, kemudian menurunkannya kembali jas tidak boleh menyangkut di atas, tetapi harusnya ikut turun. Lalu apakah lengan kemeja harusnya terlihat di bawah lengan jas atau tidak? Tinggal membuka majalah pria, atau mengetik di mesin pencarian internet, pedoman seperti ini mudah didapat. Tinggal menyesuaikan dengan selera dan bentuk tubuh masing-masing.
Berbeda dengan pakaian perempuan yang nyaris setiap musim berubah siluetnya (misalnya beberapa tahun yang lalu sempat muncul tren bodycon dress yang ketat melekat seperti kulit kedua, tetapi lalu seperti sekarang yang longgar dan bertumpuk juga banyak terlihat), hampir satu dekade ke belakang nyaris tak ada perubahan berarti dalam prinsip berpakaian pria. Semua “peraturan” bisa ditarik ke belakang sampai ke berpuluh tahun yang lalu. Tentu semakin masa kini, semakin banyak terlihat jas yang sangat pas ke badan sehingga seolah sang pemakai sulit menarik napas panjang. Tetapi bahkan yang seperti itu ada pedoman, seperti, ketika dikancingkan sebaiknya tak ada kerutan atau tarikan di jas. Kemudian belahan belakang jas tidak boleh menganga. Jika Anda mengangkat tangan, kemudian menurunkannya kembali jas tidak boleh menyangkut di atas, tetapi harusnya ikut turun. Lalu apakah lengan kemeja harusnya terlihat di bawah lengan jas atau tidak? Tinggal membuka majalah pria, atau mengetik di mesin pencarian internet, pedoman seperti ini mudah didapat. Tinggal menyesuaikan dengan selera dan bentuk tubuh masing-masing.
Berbicara soal bentuk tubuh, kalau Agun sudah memberikan video pedoman untuk ciri pantat wanita yang baik, saya ditantang oleh Roy untuk memberikan komentar mengenai bokong pria. Sebenarnya Gandrasta dan Glenn yang ditantang, tetapi seperti peluru nyasar, yang mengajukan diri malah saya.
Sepertinya sedikit orang yang lebih senang dari saya mendengar skinny jeans sudah lewat masanya. Saya tidak masalah melihat perempuan mengenakannya. Tetapi terkadang agak haru biru jika melihat pria mengenakan skinny jeans. Ya, memang itu hak masing-masing orang memilih apa yang dia kenakan, tetapi sungguh, terutama bagi para pria yang lemak tubuhnya di atas 10%, bentuk badan sama sekali tidak terlihat jadi lebih baik ketika mengenakan celana model ketat ini. Terutama di bagian pantat.
Sepertinya sedikit orang yang lebih senang dari saya mendengar skinny jeans sudah lewat masanya. Saya tidak masalah melihat perempuan mengenakannya. Tetapi terkadang agak haru biru jika melihat pria mengenakan skinny jeans. Ya, memang itu hak masing-masing orang memilih apa yang dia kenakan, tetapi sungguh, terutama bagi para pria yang lemak tubuhnya di atas 10%, bentuk badan sama sekali tidak terlihat jadi lebih baik ketika mengenakan celana model ketat ini. Terutama di bagian pantat.
Jadi sebenarnya apa yang membuat bokong begitu memesona seolah mengundang kami (atau hanya saya?) untuk menyelipkan tangan ke kantong belakang celana pria? Mau itu bentuknya persegi, bulat atau seperti hati terbalik, rasanya meleleh jika melihat bokong yang tegas dan keras. Tetapi juga jangan berkecil hati buat yang cenderung rata di bagian belakang, atau belum sekeras batu karena baru mulai olahraga; karena berkat celana yang pas, ilusi optik bisa digunakan untuk menyelamatkan pemandangan bagian belakang.
Peraturan untuk mendapatkan bokong yang tampak indah dari belakang untuk pria: gunakan celana yang tidak terlalu besar, dan tidak terlalu kecil. Hal ini tidak hanya berlaku di bagian pinggul, tetapi juga pinggang. Ingat tren di mana celana dikenakan agak melorot sehingga boxer short pun sampai terlihat? Bagus kalau lupa, karena sebaiknya jangan dikembalikan lagi. Celana yang garis pinggangnya terlalu tinggi, terutama yang terbuat dari material yang tipis, membuat bokong pria seperti lebar dan kendur. Sementara, celana yang melorot membuat bokong tampak tak berbentuk. Untuk celana jins, cari yang mid rise atau low rise, sebisa mungkin jatuh pas di garis pinggang atau sedikit di bawah. Bentuk kantong belakang yang terlalu panjang ke bawah juga bisa membuat bokong jadi kurang proporsional, sementara kantung yang terlalu kecil juga membuat bagian belakang menjadi terlihat lebih besar dari biasanya. Ketika mencoba jins, jangan lupa untuk mengetesnya dengan duduk dan dilihat dari belakang. Ingat bahwa sesukasukanya perempuan dengan bagian belakang Anda, tidak ada yang suka melihat belahannya mengintip dari bagian atas celana.
0 komentar:
Posting Komentar